CHICAGO, iNews.id - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih rendah pada Kamis (21/11/2019) waktu setempat karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah rilis berita acara dari pertemuan Oktober Federal Reserve.
Mengutip Xinhua, Jumat (22/11/2019), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,60 dolar AS, atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 1.463,60 dolar AS per ounce.
Investor terus mencermati risalah pertemuan kebijakan Fed terbaru yang dirilis pada Rabu, yang menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak perlu memangkas suku bunga sekali lagi kecuali ada penilaian ulang material dari prospek ekonomi.
"Sehubungan dengan kebijakan moneter di luar pertemuan ini, sebagian besar peserta menilai bahwa sikap kebijakan, setelah pengurangan 25 basis poin pada pertemuan ini, akan dikalibrasi dengan baik untuk mendukung prospek pertumbuhan moderat, pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi di dekat Tujuan komite 2 persen yang simetris dan kemungkinan akan tetap demikian," kata laporan tersebut.
"Semua peserta menilai bahwa suku bunga negatif saat ini tampaknya tidak menjadi alat kebijakan moneter yang menarik di Amerika Serikat," kata bank sentral AS dalam berita acara.
Akibatnya, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik tipis menjadi sekitar 98 pada Kamis.
Ketika dolar menguat, itu akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 5 sen, atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 17,065 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 2,50 dolar AS, atau 0,27 persen, menjadi menetap di 917,50 dolar AS per ounce.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative https://ift.tt/37laz8G
via IFTTT
No comments:
Post a Comment