Pages

Sunday, July 28, 2019

Prancis Ingin Tambah Senjata dan Laser di Satelit pada 2030

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan membentuk pasukan antariksa yang bertanggung jawab untuk pertahanan satelit. Pengumuman tersebut Macron lakukan pada awal Juli.

Dilansir dari The Verge, rencana tersebut dimatangkan dengan pengumuman Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly yang mengumumkan sebuah program pengembangan satelit nano lengkap dengan senjata dan laser.

Parly mengumumkan bahwa negara itu akan merealokasi €700 juta dari anggaran militer untuk pertahanan luar angkasa. Total dengan lebih dari €4,3 miliar akan dibelanjakan pada 2025.

Uang itu akan digunakan untuk meningkatkan jaringan satelit komunikasi militer Syracuse di Prancis, yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Perancis. Militer Prancis ingin generasi satelit berikutnya datang dengan kamera untuk mengidentifikasi musuh.

Selain itu, generasi baru satelit akan dilengkapi dengan senapan mesin ringan dan laser untuk menyerang dan menonaktifkan satelit lainnya. Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa pihaknya ingin dapat meluncurkan segerombolan satelit nano ke orbit yang dapat melindungi objek strategis.

Mereka pun ingin memiliki kemampuan untuk meluncurkan satelit dengan cepat untuk menggantikan yang telah hilang. Le Point mengatakan bahwa militer menginginkan sistem ini pada 2030.

Menurut Task & Purpose, Parly mengatakan bahwa tujuannya bukanlah menyerang untuk mengambil satelit musuh.

"Pertahanan aktif bukanlah strategi ofensif, itu adalah pembelaan diri," papar Parly.

Prancis mencatat bahwa jika negara dapat mengidentifikasi negara yang melakukan tindakan bermusuhan, ia akan dapat merespons. Dia juga mencatat bahwa rencana itu tidak akan bertentangan dengan Perjanjian Luar Angkasa, yang secara eksplisit melarang hal-hal seperti senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya. (age)

from CNN Indonesia https://ift.tt/2KbX5RP
via IFTTT

No comments:

Post a Comment