INILAHCOM, Malang - Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad buka-bukaan dengan kondisi partai Golkar saat ini. Ia mengatakan Golkar kecewa karena Joko Widodo tidak memilih Airlangga Hartanto sebagai pendamping di Pemilihan Presiden 2019 nanti.
"Kita sebenarnya mengharapkan dan berusaha agar Golkar diambil jadi Wapres. Tapi tidak dipilih ternyata, kita kecewa. Saya sebagai Dewan Pembina Golkar dan selama ini kita di DPR sudah mati-matian bela Jokowi kita bela PDIP," kata Fadel saat di Malang, Rabu, (22/8/2018).
Fadel mengatakan Golkar telah membuat gerakan besar-besaran keseluruh Indonesia agar sang ketua umum Airlangga dipilih oleh Jokowi. Namun Golkar harus menelan pil pahit, Airlangga gagal jadi Cawapres. Dikatakan Fadel, ongkos mempromosikan Airlangga telah menelan biaya besar.
"Dinamika politik terkini yang pertama di Golkar, Golkar telah menentukan ke Jokowi. Kita sudah bikin gerakan besar-besaran ke seluruh Indonesia ongkosnya mahal supaya ketua Golkar yang diambil. Tapi tidak, jelas kecewa," ujar Fadel.
Fadel mengatakan, keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin menjadi persoalan besar jika kemudian Jokowi tidak didukung oleh legislatif untuk lima tahun kedepan. Ia mengungkapkan kepengurusan Golkar saat ini pecah. Konsentrasi terbelah antara Pilpres dan Pileg.
"Jokowi juga problem kalau lima tahun kedepan tidak dapat dukungan di parlemen gimana dia. Golkar sekarang jadi pecah, setengahnya urus legislatif sendiri karena tidak dapat keuntungan dari Jokowi, dan lain urus presiden deh. DPP juga goyah, tidak solid," tandasnya. [beritajatim]
No comments:
Post a Comment